Tulisan ini saya menggunakan
istilah pengertian dan bukan definisi. Dalam hal ini ada beberapa pendapat yang
antara lain mengatakan bahwa pada hakekatnya sukar sekali memberikan definisi
mengenai filsafat, karena tidak ada definisi yang definitif . Sebenarnya
pendapat yang demikian ini tidak hanya mengenai filsafat saja akan tetapi juga
menganai definisi lain. Terhadap berbagai kata berikut ini misalnya ekonomi,
hukum, politik kebudayaan negara masyarakat manusia , juga terdapat definisi
itupun bermacam-macam pula.
Oleh karena itu dalam tulisan ini
saya ingin mengemukakan pengertian mengenai filsafat dan cirri-ciri berfilsfat,
dengan cara ini saya mengharapkan dapat menggunakannya sebagai modal untuk
mempelajari Panca Sila dari sudut pandang filsafat.
1. Pengertian menurut arti
katanya, kata filsfat dalam Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Yunani terdiri
dari kata Philein artinya Cinta dan Sophia artinya Kebijaksanaan. Filsafat
berarti Cinta Kebijaksanaan, cinta artinya hasrat yang besar atau yang berkobar-kobar
atau yang sungguh-sungguh.
Kebijaksanaan artinya Kebenaran
sejati atau kebenaran yang sesungguhnya. Filsafat berarti Hasrat atau Keinginan
yang sungguh-sungguh akan kebenaran sejati.
2. Pengertian umum dari
pengertian menurut kata-katanya tersebut di atas filsafat secara umum dapat
diberi pengertian sebagai ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakekat segala
sesuatu untuk memperoleh kebenaran hakekat atai sari atau inti atau esensi
segala sesuatu dengan cara ini jawaban yang akan diberikan berupa keterangan
yang hakiki. Hal-hal mana sesuai dengan arti filsafat menurut kata-katanya
3. Pengertian khsusu, karena
filsafat telah mengelami perkembangan yang cukup lama tentu dipengaruhi oleh
berbagai factor, mislanya ruang, waktu, keadaan dan orangnya. Itulah sebabnya
maka timbul berbagai pendapat mengenai pengertian filsafat yang mempunyai
kekhususannya masing-masing.
Ada berbagai aliran didalam
filsafat ada suatu bukti bahwa bemacam-macam pendapat yang khsusu yang berbeda
satu sama lain. Misalnya.
- Rationalisme mengagunggkan akal
- Materialisme mengagunggkan
materi
- Idealisme mengagunggkan idea
- Hedonisme mengagunggkan
kesenangan
- Stoicisme mengagunggkan tabiat
salah
Aliran – aliran tersebut
mempunyai kekhususan masing-masing dengan menekankan kepada sesuatu yang
dianggap merupakan inti dan harus diberi tempat yang tinggi , misalnya
kesenangan, kesolehan, kebendaan, akal dan idea.
B. Fungsi Filsafat
Berdasarkan sejara kelahirannya
filsafat mula-mula berfungsi sebagai induk atau ibu ilmu pengetahuan. Pada waktu
itu belum ada ilmu pengetahuan lain sehingga filsafat harus menjawab segala
macam hal, soal manusia filsafat yang membicarakannya, demikian pula soal
masyarakat, soal ekonomi, soal negara, soal kesehatan dan sebagainya.
Kemudian karena berkembang keadaan
dari masyarakat banyak problem yang tidak dapat dijawab lagim oleh filsafat.
Lahirnya ilmu pengetahuan sanggup memberikan jawaban terhadap problem-problem
tersebut, misalnya ilmu pengetahuan alam, Ilmu Pengetahuan Kemasyarakatan Ilmu
Pengetahuan Kedokteran, Ilmu Pengetahuan Manusia, Pengetahuan Ekonomi dan
lain-lain.
Ilmu pengetahuan tersebut lalu
berpecah-pecah lagi menjadi lebih khusus. Demikianlah lahirnya berbagai
disiplin ilmu yang sangat banyak dengan kekhususannya masin-masing.
Spesialisasi terjadi sedemikian
rupa sehingga hubungan antara cabang dan ranting ilmu pengetahuan sangat
kompleks. Hubungan-hubungan tersebut ada yang masih dekat tetapi ada pula yang
telah jauh. Bahkan ada yang seolah-oleh tidak mempunyai hubungan. Jika
ilmu-ilmu pengetahuan tersebutterus bersusaha memperdalam dirinya akhirnya
sampai juga pada filsafat. Sehubungan dengan keadaan tersebut diatas filsafat
dapat berfungsi sebagai interdisipliner sistim. Filsafat dapat berfungsi
menghubungkan ilmu-ilmu pengetauhuan yang telah kompleks tersebut. Filsapat
dapat berfungsi sebagai tempat bertemunya berbagai disiplin ilmu pengetahuan
Cara ini dapat pula di gunakan
untuk menyelesaikan masalah yang ada. Cara ini dapat saya gambarkan
sepertiorang sedang meneliti sebuah pohon wajib meneliti ke seluruh pohon
tersebut, ia tidak hanya meperhatikan daunnya, pohonnnya akarnya, bunganya,
buahnya dan sebagian lagi, akan tetapi keseluruhannya dalam menghadapi suatu
masalah diharapkan menggunakan berbaga disiplin untuk mengatasinya. Misalnya
ada problem sosial tentang kenaikan tngkat kejahatan. Hal ini belum dapat di
selesaikan dengan tuntas jika hanya menghukum para pelangarnya saja. Di samping
itu perlu di cari sebab pokok. Langkah ini mungkin dapat menemukan berbagai
sebab yang saling berkaiatan satu sama lain, misalnya adanya tuna karya, tuna
wisma, urbanisasi, kelenbihan penduduk, kurangnya lapangan kerja dan
sebagainya. Dari penemuan ini dapat kita ketahui bahwa masalah kejahatan
menyangkut berbagai disiplin. Oleh karena itu untuk mengatasi hal tersebut
harus dilakukan pula oleh berbagai disiplin
C. Guna Filsafat
Berdasarkan atas uraian diatas,
filsafat mempunyai kegunaan sbb.
a. Melatih diri untuk berfkir
kritik dan runtuk dan menyusun hasil pikiran tersebut secara sistematik
b. Menambah pandangan dan
cakrawala yang lebih luas agar tidak berfikir dan bersifat sempit dan tertutup
c. Melatih diri melakukan
peneltian, pengkajian dan memutuskan atau mengabil kesipulan mengenai suatu hal
secara mendalam dan komprehensif
d. Menjadikan diri bersifat
dinamik dan terbuka dalam menghadapi berbagai problem
e. Membuat diri menjadi manusia
yang penuh toleransi dan tenggang rasa
f. Menjadi alat yang berguna bagi
manusia baik untuk kepentngan prbadinya maupun dalam hubungan dengan orang lain
g. Menyadari akan kedudukan
manusia baik sebagai pribadi maupun hubungan dengan orang lain alam sekitar dan
tuhan yang maha esa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar