Apa yang dimaksud dengan pembangunan berwawasan kependudukan? Secara
seerhana pembangunan berwawan kependudukan mengandung dua makna sekaligus
yaitu, pertama, pembangunan berwawasan kependudukan adalah pembangunan yang
disesuaikan dengan potensi dan kondisi penduduk yang ada. Penduduk harus
dijadikan titik sentral dalam proses pembangunan. Penduduk harus dijadikan subyek
dan obyek dalam pembangunan. Pembangunan adalah oleh penduduk dan untuk
penduduk. Makna kedua dari pembangunan berwawasan kependudukan adalah
pembangunan sumberdaya manusia. Pembangunan yang lebih menekankan pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia dibandingkan dengan pembangunan
infastruktur semata.
Jargon pembangunan berwawasan kependudukan sudah lama didengar dalam
bentuk dan format lain, namun masih mengalami banyak hambatan dalam
pelaksanaannya. Sudah lama didengung-dengunkan mengenai penduduk sebagai subyek
dan obyek pembangunan. Atau jargon mngenai pembangunan manusia Indonesia
seutuhnya. Atau pembangunan bagi segenap rakyat. Sudah saatnya jargon tersebut
diimplementasikan dengan sungguh-sungguh jika tidak ingin mengalami krisis
ekonomi yang lebih hebat lagi dimasa mendatang. Dengan demikian, indikator
keberhasilan ekonomi harus dirubah dari sekedar GNP atau GNP per kapita menjadi
aspek kesejahteraan atau memakai terminologi UNDP adalah HDI (Human
Development Index). Memang dengan mempergunakan strategi pembangunan
berwawasan kependudukan untuk suatu pembangunan ekonomi akan memperlambat
tingkat pertumbuhan ekonomi. Namun ada suatu jaminan bahwa perkembangan ekonomi
yang dicapai akan berkesinambungan (sutainable). Sebaliknya pertumbuhan
ekonomi yang tinggi hanya akan membawa pada peningkatan ketimpangan pendapatan.
Industrialisasi dan liberialisasi yang terlalu cepat memang akan meningkatkan
efisiensi dan pruduktivitas namun sekaligus juga meningkatkan pengangguran dan
setengah menganggur.
Mengapa selama ini Indonesia mengabaikan pembangunan berwawasan
kependudukan? Hal ini tidak lain karena keinginan pemerintah untuk
mempertahankan laju pertumbuhan ekonomi yang harus senantiasa tinggi.
Pertumbuhan ekonomi menjadi satu-satunya ukuran keberhasilan pembangunan
nasional. Walaupun Indonesia memiliki wawasan trilogi pembangunan yaitu
pertumbuhan, pemerataan, dan stabilitas, namun pada kenyataannya pertumbuhan
senantiasa mendominasi strategi pembangunan nasional.
Strategi pembangunan yang bertumpu pada pertumbuhan tanpa melihat
potensi penduduk serta kondisi sumberdaya alam dan lingkungan yang ada nyatanya
tidaklah berlangsung secara berkesinambungan (sustained). Jika dikaitkan
dengan krisis ekonomi dewasa ini, terjadinya krisis tersebut tidak lepas dari kebijaksanaan
ekonomi yang kurang mengindahkan dimensi kependudukan dan lingkungan hidup.
Strategi ekonomi makro yang tidak dilandasi pada situasi/kondisi ataupun
potensi kependudukan yang ada menyebabkan pembangunan ekonomi tersebut mejadi
sangat rentan terhadap perubahan. Belum terjadi strategi pembangunan yang
serius berorientasi pada aspek kependudukan selama ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar