photo IKLAN_zps0bd7cdbd.png

Jumat, 17 Mei 2013

Dinamika Pertumbuhan Penduduk Indonesia



Penduduk Indonesia pada saat ini masih digolongkan sebagai penduduk muda. Itu berarti jika tidak ada kondisi yang sangat ekstrim, seperti misalnya peperangan (dalam peperangan akan banyak orang muda yang mati), maka penurunan pertumbuhan penduduk tidak secara otomatis menurunkan pertumbuhan angkatan kerja. Dalam kondisi normal, pertumbuhan penduduk akan menurunkan jumlah penduduk pada struktur yang muda (0 -15 tahun).

Nilai pertumbuhan penduduk 
Dalam demografi dan ekologi, nilai pertumbuhan penduduk (NPP) adalah nilai kecil dimanajumlah individu dalam sebuah populasi meningkat. NPP hanya merujuk pada perubahanpopulasi pada periode waktu unit, sering diartikan sebagai persentase jumlah individu dalam populasi ketika dimulainya periode.
Cara yang paling umum untuk menghitung pertumbuhan penduduk adalah rasio, bukan nilai. Perubahan populasi pada periode waktu unit dihitung sebagai persentase populasi ketika dimulainya periode. Yang merupakan:    Lapangan kerja datang dari adanya pertumbuhan ekonomi. Namun pertumbuhan yang tinggi tidak selalu memberikan lapangan kerja yang besar. Ini berkaitan dengan strategi pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah dan dunia usaha. Sebagai contoh pada kurun waktu 1971-1980, pertumbuhan ekonomi adalah 7,9 persen per tahun, namun daya serapnya angkatan kerja relatif kecil, yaitu hanya bertambah tiga persen setahun.Payaman (1996), melakukan proyeksi mengenai pertambahan angkatan kerja dan kesempatan kerja dalam PJP II. Proyeksi ini dilakukan sebelum krisis ekonomi terjadi. Jika mengikuti proyeksi tersebut, maka Indonesia mengalami masalah kesenjangan antara angkatan kerja dan kesempatan kerja sampai dengan akhir Repelita VIII. Baru setelah Repelita VIII, kesempatan kerja diperkirakan akan berada di atas angkatan kerja
Namun sekali lagi bahwa proyeksi ini dibuat sebelum adanya krisis ekonomi. Hal lain yang juga harus diperhatikan dalam menganalisa hubungan antara angkatan kerja dan kesempatan kerja adalah bahwa jika kesempatan kerja berada di atas angkatan kerja bukan berarti masalah ketenagakerjaan, atau lebih khususnya pengangguran, teratasi. Adanya kesempatan kerja baru merupakan ³potensi´ dan ³potensi´ tersebut mungkin saja tidak dapat dimanfaatkan bila angkatan kerja yang tersedia tidak memiliki kualitas yang memadai.
  
Solusi Pelaksanaan Pembangunan Ekonomi di Negara-Negara Berkembang
Pertambahan penduduk yang pesat tidak selalu merupakan penghambat jalannya pembangunan ekonomi, asal saja penduduk tersebut mempunyai kapasitas yang tinggi untuk menghasilkan dan menghisap hasil produksi yang dihasilkan. Keberhasilan usaha pembangunan ekonomi dalam suatu negara dipengaruhi dan ditentukan oleh banyak faktor, salah satunya yaitu faktor tenaga kerja. Peranan tenaga kerja dalam pembangunan ditentukan oleh jumlah dan mutu tenagakerja yang tersedia sebagai pelaksana berbagai usaha di lapangan pekerjaan yang tersedia. Tenaga kerja di negara-negara berkembang yang banyak bekerja di sektor pertanian dapat disalurkan pada sektor industri yang mampu menyerap relatif lebih banyak tenaga kerja, terutama yang bersifat padat karya. Jumlah penawaran tenaga kerja di negara-negara berkembang yang tinggi disebabkan oleh pertumbuhan penduduk yang pesat dapat dimanfaatkan dengan mengadakan pelatihan-pelatihan oleh pemerintah. Pelatihan-pelatihan yang diberikan tersebut bertujuan untuk memberdayakan tenaga kerja yang berlebih agar sumber-sumber alam yang melimpah dan belum diolah secara maksimal menghasilkan sesuatu yang dapat menaikkan angka pertumbuhan ekonomi.
Jumlah penduduk yang banyak atau khususnya tenaga kerja yang menganggur, tidak selalu menjadi bahaya stagnasi dalam pembangunan. Tenaga kerja yang kurang produktif terutama yang terpaksa menganggur dapat dimanfaatkan dengan menciptakan lapangan kerja, yang direalisasikan melalui berbagai proyek pekerjaan umum. Sehingga penciptaan lapangan pekerjaan merupakan salah satu tujuan dari pembangunan. Pembangunan ekonomi harus dibarengi dengan pembangunan dalam pendidikan yang dapat meningkatkan kualitas tenaga kerja. Salah satu peningkatan pendidikan terhadap tenaga-tenaga kerja di negara-negara berkembang, yaitu dengan melakukan inovasi pendidikan dalam semua aspek. Hal ini dikarenakan untuk mengisi lapangan kerja yang tersedia diperlukan tenaga kerja yang memiliki kecakapan dan keterampilan yang sesuai dengan keperluan pembangunan.  

Jumlah Penduduk  dan Pembangunan
Salah satu tanda negara berkembang umumnya terletak pada jumlah penduduk yang begitu banyak, sedangkan jumlah yang banyak itu sebagian besar tidak produktif, karena kualitasnya yang sangat rendah. Banyaknya jumlah penduduk di negara-negara berkembang disebabkan tidak seimbangnya jumlah kelahiran dan kematian. Walaupun sudah sejak lama diadakan pengendalian melalui keluarga berencana. Masalah jumlah penduduk yang begitu banyak baik di negara-negara yang terbelakang maupun negara-negara berkembang sebenarnya sudah sejak lama dikhawatirkan oleh hipotesis Malthus yang mengatakan bahwa konsumsi keseimbangan jangka panjang tidak terletak lebih tinggi dari pada tingkat subsistence. Bahkan secara umum para mahasiswa lebih kenal dengan teori Malthus yang menekankan bahwa jumlah produksi makanan menurut deret hitung, sedangkan jumlah pertumbuhan penduduk menurut deret ukur. Walau teori Malthus akhirnya juga ditolak oleh para ahli yang menyatakan bahwa
1.      Teori Malthus tidak memperhitungkan peranan serta pengaruh adanya kemajuanteknologi.
2.      Teori itu hanya didasarkan pada satu hipotesis, yang berkaitan dengan hubunganmakro antara jumlah pertumbuhan penduduk dan pendapatan perkapita, yang ternyatatidak tahan uji secara empiris.
3.      Teori Malthus hanya menitik beratkan pada variabel yang ternyata dianggap keliru,dimana pendapatan perkapita sebagai determinan utana dalam pertumbuhan pendudul.Tapi seharusnya berdasarkanp pada mikro ekonomi yang menitik beratkan pada taraf hidup individu, dimana determinan utamanya bagi keluarga adalah keputusanmengenai jumlah anak, dan bukannya pada taraf hidup masyarakat secarakeseluruhan. 
 Penduduk dan Pendapatan Per-Kapita
Pengaruh pertumbuhan penduduk pada pendapatan per-kapita biasanya tidak menguntungkan. Pertumbuhan penduduk cenderung memperlambat pendapatan per kapita dalam 3 cara :
1.      Memperberat beban penduduk pada lahan.
2.      Menaikan biaya barang konsumsi karena kekurangan faktor pendukung untuk meningkatkan penawaran mereka.
3.      Memerosotkan akomodasi modal, karena dengan tambah anggota keluarga , biaya meningkat. 

Penduduk dan standar kehidupan
Karena salah satu faktor penting standar kehidupan adalah pendapatan per kapita, maka faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan per kapita dalam hubungannya dengan pertumbuhan penduduk sama-sama mempengaruhi standar kehidupan.

Penduduk pembangunan pertanian
Di negara terbelakang, kebanyakan rakyat tinggal di wilayah pedesaan. Pertanian merupakan mata pencarian utama oleh karena itu pertambahan penduduk akan mempengaruhi rasio lahan manusia. Produktivitas per kapita yang rendah mengurangi kecenderungan untuk menabung dan menginvestasi. Akibatnya, pemakaian teknik yang lebih baik  dan perbaikan lainnya pada lahan menjadi tidak mungkin 

Penduduk dan lapangan kerja
 yang meningkat dengan cepat menjerumuskan perekonomian pengangguran dan kekurangan lapangan kerja. Kerena penduduk meningkat proporsi pekerja pada penduduk total menjadi naik. Tetapi karena ketiadaaan sumber pelengkap, tidaklah mungkin untuk mengembangkan lapangan pekejaan. Akibatnya tenaga buruh, pengangguran dan kekurangan lapangan kerja meningkat. Penduduk yang meningkat dengan cepat mengurangi pendapatan, tabungan dan investasi. Karenanya pembentukan modal menjadi lambat dan kesempatan kerja kurang dan dengan begitu meningkatkan pengangguran. Lebih dari itu , apabila tenaga buruh dibandingkan dengan lahan meningkat, sumber modal dan sumber lainnya, faktor komplemen tersedia per pekerja merosot dan akibatnya pengangguran dan kekurangan pekerjaan meningkat. 

Penduduk dan tenaga buruh
Tenaga buruh di dalam suatu perekonomian adalah rasio antara penduduk yang bekerja dengan penduduk total .dengan asumsi 50 tahun sebagai harapan hidup rata-rata dinegara ter belakang, tenaga buruh pada pokoknya adalah penduduk pada kelompok usia 15-50 tahun. Selama tahap peralihan demografis tingkat kelahiran meningkat dan kematian menurun. Akibatnya, sebagian terbesar penduduk berada pada kelompok usia rendah 25-50 tahun, dan hanya sebagian kecil yang terrmasuk pada kelompok usia tanaga buruh. Adanya anak-anak dewasa di dalam tenaga buruh mengandung makna bahwa orang yang berpartisipasi pada pekerjaan produktif sebenarnya sedikit. Bahkan jika angka kelahiran mulai menurun, tenaga buruh yang tersedia bagi pekerjaan produktif pun dalam jangka pendek akan tetap sama. Sebaliknya, jumlah anak-anak menjadi turun dan pendapatan nasional meningkat karena jumlah konsumen menurun.

Penduduk dan pembentukan modal 
Pertumbuhan penduduk memperlambat pembentukan modal. Jika penduduk  meningkat , pendapatan per kapita yang di dapat menurun. Dengan pendapatan yang sama orang terpaksa member makan kepada anak-anak yang lebih banyak. Itu berarti bagian terbesar pendapatan terpakai untuk pengeluaran konsumsi. Tabungan yang memang sudah rendah  menjadi semakin rendah.akibatnya, tingkat investasi juga menjadi semakin rendah.penduduk yang meningkat secara cepat akan memperlambat seluruh usaha pembangunan dinegaara terbelakang kecuali kalau dibarengi dengan laju pembentukan modal dan kemajuan teknologi yang tinggi. Tetapi faktor yang menetralkan ini tidak ada dan akibatnya ledakan penduduk mengakibatkan produktifitas pertanian merosot, pendapatan per kapita rendah ,standar kehidupan rendah, pengangguran dan tingkat pembentukan modal rendah. 
 Ciri Demografis Kualitas Penduduk  dan Pembangunan Ekonomi
1.      Transformasi ketenagakerjaan menurut lapangan pekerjaan dan wilayah
Transformasi ketenagakerjaan menurut lapangan pekerjaan erat kaitannya dengan transformasi struktur produksi dan perbedaan pertumbuhan produktivitas per pekerja menurut sector atau lapangan pekerjaan yang terjadi selama pertumbuhan ekonomi berlangsung. Perkembangan produktivitas per pekerja di suatu negara biasanya dipengaruhi oleh : (1) perkembangan stok barang modal per pekerja; (2) perkembangan mutu tenaga kerja, yang tercermin pada perbaikan pendidikan, keterampilan dan kesehatan pekerja; (3) peningkatan skala unit usaha; (4) pergeseran pekerja dari kegiatan yang relatif lebih rendah produktivitasnya ke yang lebih tinggi; (5) perubahan product mix atau komposisi output  pada masing-masing sektor atau sub-sektor; dan (6) pergeseran teknik produksi dari padat karya kepadat modal

Penduduk dan Pendapatan Per-Kapita

Pengaruh pertumbuhan penduduk pada pendapatan per-kapita biasanya tidak menguntungkan. Pertumbuhan penduduk cenderung memperlambat pendapatan per kapita dalam 3 cara :
1.      Memperberat beban penduduk pada lahan.
2.      Menaikan biaya barang konsumsi karena kekurangan faktor pendukung untuk meningkatkan penawaran mereka.
3.      Memerosotkan akomodasi modal, karena dengan tambah anggota keluarga , biaya meningkat. 

Penduduk dan standar kehidupan
Karena salah satu faktor penting standar kehidupan adalah pendapatan per kapita, maka faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan per kapita dalam hubungannya dengan pertumbuhan penduduk sama-sama mempengaruhi standar kehidupan.

Penduduk pembangunan pertanian
Di negara terbelakang, kebanyakan rakyat tinggal di wilayah pedesaan. Pertanian merupakan mata pencarian utama oleh karena itu pertambahan penduduk akan mempengaruhi rasio lahan manusia. Produktivitas per kapita yang rendah mengurangi kecenderungan untuk menabung dan menginvestasi. Akibatnya, pemakaian teknik yang lebih baik  dan perbaikan lainnya pada lahan menjadi tidak mungkin 

Penduduk dan lapangan kerja
 yang meningkat dengan cepat menjerumuskan perekonomian pengangguran dan kekurangan lapangan kerja. Kerena penduduk meningkat proporsi pekerja pada penduduk total menjadi naik. Tetapi karena ketiadaaan sumber pelengkap, tidaklah mungkin untuk mengembangkan lapangan pekejaan. Akibatnya tenaga buruh, pengangguran dan kekurangan lapangan kerja meningkat. Penduduk yang meningkat dengan cepat mengurangi pendapatan, tabungan dan investasi. Karenanya pembentukan modal menjadi lambat dan kesempatan kerja kurang dan dengan begitu meningkatkan pengangguran. Lebih dari itu , apabila tenaga buruh dibandingkan dengan lahan meningkat, sumber modal dan sumber lainnya, faktor komplemen tersedia per pekerja merosot dan akibatnya pengangguran dan kekurangan pekerjaan meningkat. 

Penduduk dan tenaga buruh
Tenaga buruh di dalam suatu perekonomian adalah rasio antara penduduk yang bekerja dengan penduduk total .dengan asumsi 50 tahun sebagai harapan hidup rata-rata dinegara ter belakang, tenaga buruh pada pokoknya adalah penduduk pada kelompok usia 15-50 tahun. Selama tahap peralihan demografis tingkat kelahiran meningkat dan kematian menurun. Akibatnya, sebagian terbesar penduduk berada pada kelompok usia rendah 25-50 tahun, dan hanya sebagian kecil yang terrmasuk pada kelompok usia tanaga buruh. Adanya anak-anak dewasa di dalam tenaga buruh mengandung makna bahwa orang yang berpartisipasi pada pekerjaan produktif sebenarnya sedikit. Bahkan jika angka kelahiran mulai menurun, tenaga buruh yang tersedia bagi pekerjaan produktif pun dalam jangka pendek akan tetap sama. Sebaliknya, jumlah anak-anak menjadi turun dan pendapatan nasional meningkat karena jumlah konsumen menurun.

Penduduk dan pembentukan modal 
Pertumbuhan penduduk memperlambat pembentukan modal. Jika penduduk  meningkat , pendapatan per kapita yang di dapat menurun. Dengan pendapatan yang sama orang terpaksa member makan kepada anak-anak yang lebih banyak. Itu berarti bagian terbesar pendapatan terpakai untuk pengeluaran konsumsi. Tabungan yang memang sudah rendah  menjadi semakin rendah.akibatnya, tingkat investasi juga menjadi semakin rendah.penduduk yang meningkat secara cepat akan memperlambat seluruh usaha pembangunan dinegaara terbelakang kecuali kalau dibarengi dengan laju pembentukan modal dan kemajuan teknologi yang tinggi. Tetapi faktor yang menetralkan ini tidak ada dan akibatnya ledakan penduduk mengakibatkan produktifitas pertanian merosot, pendapatan per kapita rendah ,standar kehidupan rendah, pengangguran dan tingkat pembentukan modal rendah. 
 Ciri Demografis Kualitas Penduduk  dan Pembangunan Ekonomi
               Transformasi ketenagakerjaan menurut lapangan pekerjaan dan wilayah
Transformasi ketenagakerjaan menurut lapangan pekerjaan erat kaitannya dengan transformasi struktur produksi dan perbedaan pertumbuhan produktivitas per pekerja menurut sector atau lapangan pekerjaan yang terjadi selama pertumbuhan ekonomi berlangsung. Perkembangan produktivitas per pekerja di suatu negara biasanya dipengaruhi oleh : (1) perkembangan stok barang modal per pekerja; (2) perkembangan mutu tenaga kerja, yang tercermin pada perbaikan pendidikan, keterampilan dan kesehatan pekerja; (3) peningkatan skala unit usaha; (4) pergeseran pekerja dari kegiatan yang relatif lebih rendah produktivitasnya ke yang lebih tinggi; (5) perubahan product mix atau komposisi output  pada masing-masing sektor atau sub-sektor; dan (6) pergeseran teknik produksi dari padat karya kepadat modal


Tidak ada komentar:

Posting Komentar