photo IKLAN_zps0bd7cdbd.png

Jumat, 17 Mei 2013

GRAVITROPISME PADA AKAR


  Telah diketahui akar tumbuhan selalu tumbuh kearah bawah meskipun sumbu batang berada dalam keadaan horizontal. Sifat itu disebut gravitropisme (geotropisme) dan berlangsung di  ujung akar. Dalam sel-sel kolumela pada kaliptra terdapat butir pembentuk pati yakni amiloplas yang amat berperan dalam mengenali gaya tarik bumi (g). Di belakang sel-selnya tumbuh memanjang (daerah perpanjangan) dan merupakan daerah pembentukan lengkungan auksin terdapat dalam jumlah besar di bagian bawah daerah pemanjangan yang melengkung itu. Diduga bahwa auksin yang ditemukan dalam akar secara alami, berperan dalam menghasilkan pertumbuhan melengkung. Ion kalsium (nomor atom 20) amat penting dalam gravitropisme akar dan dapat mempengaruhi arah pertumbuhan. Jika ion kalsium dibubuhkan kepada akar secara tidak merata, maka akar akan melengkung ke daerah dengan jumlah maksimum terbesar. Pada akar yang terangsang oleh gaya tarik bumi kalium dalam sel mampu bergerak ke bawah. Hal itu dibuktikan dengan menempatkan mikro elektroda di dekat akar tanaman percobaan yang berorientasi vertikal. Ditunjukan bahwa arus listrik yang mengalir mengikuti pola simetris sepanjang akar dan dekat ujung masuk ke dalam air. Jika akar diletakkan dalam posisi datar pola arus menjadi asimetris. Arus sepanjang bagian atas kaliptra mengalir ke luar melalui ujung sedangkan arus di batuan bawah mengalir ke dalam kaliptra. Terbukti pula bahwa arus disebabkan arus ion hidrogen (H+).
        Para ahli berpendapat bahwa gaya tarik bumi menarik amiloplas dalam sel kolumela ke bawah. Amiloplas akan jatuh di atas retikulum endoplasma, suatu susunan selaput yang kaya akan kalsium. Tekanan yang terjadi merangsang retikulum endoplasma membebaskan kalsium ke sitoplasma sekelilingnya.
          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar