photo IKLAN_zps0bd7cdbd.png

Sabtu, 18 Mei 2013

DEMOKRASI di INDONESIA


Demokrasi di Indonesia sekarang ini pantas disebut demokrasi macam apa? Yang jelas bukan “Demokrasi Terpimpin” atau “Demokrasi Pancasila” karena embel-embel ini tidak berlaku lagi. Tidak ada satu orang lagi yang "memimpin" jalannya demokrasi. Pun Pancasila tidak lagi dipakai sebagai satu-satunya ideologi berbagai partai politik.
               Walau dengan banyak segala kekurangannya, kita boleh berbangga bahwa demokrasi di Indonesia merupakan demokrasi yang tumbuh berdasarkan inisiatif dan aspirasi masyakarat kita sendiri.  Kita boleh sinis terhadap dukungan Barat yang minim terhadap pelaksanaan demokrasi di tanah air. Tapi mungkin ini juga merupakan "blessing in disguise". Karena campur tangan berlebihan dari negara-negara demokrasi liberal mungkin malah akan membunuh perkembangan demokrasi kita. Lihat saja perkembangan yang terjadi baru-baru di Palestina. Amerika Serikat dan Uni Eropa mendukung pemerintahan darurat Mahmoud Abbas dengan mencairkan dana yang sempat dibekukan sejak Hamas menang pemilu legislatif awal tahun lalu.  Walau alasannya untuk menjaga stabilitas dan melangsungkan kembali jalan ke arah damai, kita tahu demokrasi di sana telah mati sebelum tumbuh.
               Dalam mengembangkan demokrasi di tanah air di masa depan, mungkin saya bisa memberikan sebuah saran.  Tidak ada manusia yang sempurna, begitu pula dengan hasil ciptaan manusia itu sendiri. Jika kita semua bisa sadar akan hal yang sangat fundamental ini dan lantas mau memodifikasi impian bangsa untuk membentuk "masyarakat yang adil dan sejahtera yang lebih sempurna" di masa mendatang, segenap komponen bangsa dapat digalang untuk bekerja untuk mencapai tujuan mulia ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar