Gambar 3. Model
Keunggulan Komparatif
Skala
ekonomis adalah sebuah konsep praktis yang penting untuk menjelaskan fenomena
dunia nyata seperti pola-pola perdagangan internasional, jumlah perusahaan di
pasar, dan bagaimana perusahaan bisa “terlalu besar untuk
gagal”. Pemanfaatan skala ekonomi membantu menjelaskan mengapa perusahaan
tumbuh besar di beberapa industri. Ini juga merupakan pembenaran untuk
kebijakan perdagangan bebas, karena beberapa skala ekonomi mungkin memerlukan
pasar yang lebih besar. Skala ekonomi juga berperan dalam monopoli “alamiah.” Monopoli alami sering didefinisikan sebagai perusahaan
yang menikmati skala ekonomis untuk ukuran perusahaan yang wajar, karena itu
selalu lebih efisien bagi satu perusahaan untuk memperluas daripada mendirikan
perusahaan baru, monopoli alami tidak memiliki saingan. Karena tidak
memiliki saingan, maka kemungkinan monopoli memberikan kekuatan pasar yang
signifikan. Oleh karena itu, beberapa industri yang dikategorikan sebagai
monopoli alami telah diatur atau dimiliki oleh negara.
Gambar 4. Skala
Ekonomis
Skala ekonomis terbagi menjadi dua bagian, yaitu skala
ekonomis eksternal dan skala ekonomis internal. Skala ekonomis eksternal (external
economies of scale) akan tercipta apabila jumlah biaya per unit sudah
tergantung pada besarnya industri, tidak perlu besarnya satu perusahaan. Skala
ekonomis internal (internal economies of scale) muncul jika
biaya per unit tergantung pada besarnya satu perusahaan, sehingga
hal itu tidak perlu dikaitkan dengan besarnya industri yang bersangkutan.
Skala ekonomis eksternal dan internal tersebut masing -
masing menimbulkan implikasi-implikasi berbeda terhadap struktur industri.
Suatu industri dimana skala ekonomisnya sepenuhnya bersifat eksternal biasanya
akan terdiri dari perusahaan kecil, dan strukturnya akan berkembang menjadi
persaingan sempurna. Sebaliknya, jika skala ekonomis internal memberikan
perusahaan- perusahaan berukuran besar suatu keunggulan biaya atas perusahaan -
perusahaan kecil, maka hal ini pada akhirnya dapat menciptakan struktur pasar
persaingan tidak sempurna.
Penelitian-penelitian
yang terbaru mengenai peranan skala ekonomis dalam perdagangan internasional
ternyata menemukan dua alasan yaitu pertama, skala ekonomis internal
lebih mudah diidentifikasikan dalam praktek dibandingkan dengan skala ekonomi
eksternal. Alasan kedua, penelitian tersebut kebanyakan memusatkan perhatiannya
pada skala ekonomis internal adalah, karena perkembangan perdagangan internal
yang timbul dari model-model perdagangan dengan skala ekonomis internal yang
banyak dikembangkan akhir-akhir ini lebih sederhana dan mudah di pahami apabila
dibandingkan dengan perkembangan yang muncul dari model-model yang bertumpu
pada skala ekonomis eksternal.
Persaingan Tidak Sempurna (Imperfect
Competition)
Dalam
sebuah perekonomian atau pasar persaingan sempurna, perusahan-perusahaan yang
ada tidak bisa mempengaruhi harga (price-taker).
Artinya penjual barang harus selalu menerima kenyataan bahwa mereka dapat
menjual sebanyak mungkin yang mereka kehendaki asalkan berdasarkan pada harga
yang berlaku, dan mereka sama sekali tidak dapat mempengaruhi harga yang mereka
terima atas produk yang mereka jual. Akan
tetapi, jika hanya sedikit sekali perusahaan yang menghasilkan suatu barang,
maka masalahnya pun menjadi sangat berbeda.
Pasar monopolistik adalah salah satu bentuk pasar di mana
terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki
perbedaan dalam beberapa aspek. Produsen pada pasar monopolistik tidak
terbatas, namun setiap produk yang dihasilkan pasti memiliki karakter
tersendiri yang membedakannya dengan produk lainnya. Pada pasar monopolistik,
produsen memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga walaupun pengaruhnya tidak
sebesar produsen dari pasar monopoli atau oligopoli.
Sebab-sebab timbulnya monopolistik
v
Penguasaan
bahan mentah yang bersifat strategis.
v
Hak
patent.
v
Terbatasnya
pasar dibandingkan dengan skala produksi minimum.
v
Adanya
lisensi dari pemerintah.
Pada
perusahaan monopolistik biasanya menghadapi kurva permintaan yang bentuknya
melengkung ke bawah dari kiri atas ke kanan bawah. Bentuk kurva permintaan
demikian menunjukkan bahwa perusahaan tersebut bisa menghasilkan lebih banyak
output hanya jika harganya turun.
Paul Krugman
Krugman dipandang sebagai orang yang mampu menggabungkan
perdagangan internasional dan geografi ekonomi yang sering dianggap sebagai
sub-disiplin ilmu yang terpisah. Jika perdagangan internasional berbicara
mengenai transaksi perdagangan antar negara, geografi ekonomi lebih berfokus
pada arus migrasi individu atau perusahaan yang melampaui batas-batas
geografis. Geografi ekonomi juga mencermati bagaimana konsentrasi aktivitas
ekonomi di perkotaan semakin meningkat dan bagaimana kota-kota tersebut
mengorganisasi dirinya sendiri (ekonomi perkotaan).
Analisis Krugman berfokus pada dampak skala
ekonomi terhadap sektor perdagangan dan lokasi bisnis. Konsep skala ekonomi
diperoleh dari analisis yang berakhir pada kesimpulan bahwa makin banyak barang
dan jasa diproduksi di satu pabrik yang sama, makin rendah pula biaya produksi
yang harus dikeluarkan. Menurut Krugman, pasar tidak akan berkompetisi secara
sempurna seperti yang dinyatakan oleh para pencipta teori perdagangan
internasional terdahulu.
Bagi Krugman, teori comparative advantage yang diciptakan oleh David Ricardo
pada abad ke-19, tidak lagi dapat menjawab fenomena perdagangan internasional
pada saat ini. Ricardo yang menyempurnakan teori absolute advantage Adam Smith, menyatakan bahwa tiap
negara perlu mencari spesialisasi produksinya agar proses ‘barter’ terjadi dan
pendapatan negara meningkat. Lebih lanjut Krugman mengungkapkan bahwa dalam
faktanya, perdagangan dunia abad 20 dan 21 didominasi hanya oleh segelintir
negara yang ternyata memperdagangkan produk yang sama.
Hummels dan Levinsohn (1993, 1995) yang mencoba
menguji teori Krugman menemukan bahwa teori ini ternyata dapat bekerja dengan
sangat baik. Keduanya melakukan analisis pada perdagangan antara negara-negara
maju (dengan kecenderungan konsumen memilih produk yang beragam) dengan
negara-negara kurang berkembang (di mana monopoli perdagangan banyak terjadi).
Hampir seluruh negara berupaya untuk meningkatkan skala ekonominya.
Krugman mengungkapkan bahwa ada kecenderungan
pekerja bermigrasi ke wilayah pusat pekerja terbesar yang akhirnya akan
menciptakan variasi produk yang sangat beragam. Dengan kata lain, konsentrasi
terjadi dalam hal barang dan jasa yang diproduksi maupun lokasi barang tersebut
dibuat.
Krugman melanjutkan konsep skala ekonomi
eksternal Henderson (1974) yang mengungkap bahwa perkotaan cenderung akan
terspesialisasi dengan perindustrian. Berdasarkan skala ekonomi,
industri-industri akan cenderung terkonsentrasi di kota-kota besar. Konsentrasi
produksi pada satu wilayah tertentu (dalam hal ini wilayah perkotaan),
memungkinkan skala ekonomi dapat terealisasi karena kedekatan lokasi dengan
pasar akan meminimalisasi biaya transportasi (home-market effect).
Secara keseluruhan, teori Krugman mampu
menjelaskan hubungan positif antara ukuran pasar dengan tingkat upah, hubungan
antara ukuran pasar dengan migrasi, dan kaitan antara satu sama lain. Teori
Krugman juga mampu membuktikan kalkulasi produktivitas pada suatu wilayah.
Dalam perdagangan, teori ini mampu membuat sebuah strategi kebijakan
perdagangan.
sumber: modul matakuliah perdagangan internasional, Agribisnis UNPAD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar