photo IKLAN_zps0bd7cdbd.png

Minggu, 16 Juni 2013

AGRICULTURAL TRADE & EXCHANGE RATE

Peranan Sektor Pertanian
Menurut Kuznets, Sektor pertanian di LDC’s mengkontribusikan thd pertumbuhan dan pembangunan ekonomi nasional dalam 4 bentuk:
a)      Kontribusi Produk è Penyediaan makanan utk pddk, penyediaan BB untuk industri manufaktur spt industri: tekstil, barang dari kulit, makanan & minuman
b)     Kontribusi Pasar è Pembentukan pasar domestik utk barang industri & konsumsi
c)      Kontribusi Faktor Produksi èPenurunan peranan pertanian di pembangunan ekonomi, maka terjadi transfer surplus modal & TK dari sector pertanian ke Sektor lain
d)     Kontribusi Devisa è Pertanian sbg sumber penting bagi surplus neraca perdagangan (NPI) melalui ekpspor produk pertanian dan produk pertanian yang menggantikan produk impor.

Kontribusi Produk.
Dalam sistem ekonomi terbuka, besar kontribusi produk sector pertanian bisa lewat pasar dan lewat produksi dgn sector non pertanian.
§  Dari sisi pasar, Indonesia menunjukkan pasar domestic didominasi oleh produk pertanian dari LN seperti buah, beras & sayuran hingga daging.
§  Dari sisi keterkaitan produksi, Industri kelapa sawit & rotan mengalami kesulitan bahan baku di dalam negeri, karena BB dijual ke LN dengan harga yg lebih mahal.

Kontribusi Pasar.
Negara agraris merup sumber bagi pertumbuhan pasar domestic untuk produk non pertanian spt pengeluaran petani untuk produk industri (pupuk, pestisida, dll) & produk konsumsi (pakaian, mebel, dll). Keberhasilan kontribusi pasar dari sector pertanian ke sector non pertanian tergantung:
§  Pengaruh keterbukaan ekonomiè Membuat pasar sector non pertanian tidak hanya disi dengan produk domestic, tapi juga impor sbg pesaing, shg konsumsi yg tinggi dari petani tdk menjamin pertumbuhan yg tinggi sector non pertanian.
§  Jenis teknologi sector pertanianè Semakin moderen, maka semakin tinggi demand produk industri non pertanian

Kontribusi Faktor Produksi.
F.P yang dapat dialihkan dari sector pertanian ke sektor lain tanpa mengurangi volume produksi pertanianè Tenaga kerja dan Modal

Di Indonesia hubungan investasi pertanian & non pertanian harus ditingkatkan agar ketergantungan Indonesia pada pinjaman LN menurun. Kondisi yang harus dipenuhi untuk merealisasi hal tsb:
§  Harus ada surplus produk pertanian agar dapat dijual ke luar sectornya. Market surplus ini harus tetap dijaga & hal ini juga tergantung kepada factor penawaran è Teknologi, infrastruktur & SDM dan factor permintaan è nilai tukar produk pertanian & non pertanian baik di pasar  domestic & LN
§  Petani harus net saversè Pengeluaran konsumsi oleh petani < produksi
§  Tabungan petani > investasi sektor pertanian

Kontribusi Devisa.
Kontribusinya melalui :
§  Secara langsungè ekspor produk pertanian & mengurangi impor.
§  Secara tidak langsungè peningkatan ekspor & pengurangan impor produk
  berbasis pertanian spt tekstil, makanan & minuman, dll

Kontradiksi kontribusi produk & kontribusi deviasè peningkatan ekspor produk pertanian menyebabkan suplai dalam negari kurang dan disuplai dari produk impor. Peningkatan ekspor produk pertanian berakibat negative thd pasokan pasar dalam negeri. Untuk menghindari trade off ini 2 hal yg harus dilakukan:
§  Peningkatan kapasitas produksi.
§  Peningkatan daya saing produk produk pertanian

Pengaruh Nilai Tukar Terhadap Harga Perdagangan Besar Tanaman Pangan Utama Di Beberapa Propinsi Indonesia
 Padi, jagung dan kedelai merupakan tiga komoditas pangan utama yang berfungsi sebagai bahan pangan dan sebagai bahan baku Industri. Penerapan sistem nilai tukar rupiah mengambang bebas, menyebabkan nilai rupiah berdasarkan permintaan dan penawaran terhadap USD. Perubahan nilai tukar akan mempengaruhi harga domestik. Hal ini terkait dengan input pertanian seperti pupuk anorganik, pestisida kimiawi dan saprodi yang bahan bakunya masih tergantung dari impor. Berfluktuasinya nilai tukar ini menyebabkan berfluktuasinya harga produk pertanian termasuk harga di tingkat perdagangan besar (wholesale price) atau yang biasa disebut dengan harga perdagangan besar (HPB).

sumber : modul matakuliah perdagangan internasional, Agribisnis UNPAD

Tidak ada komentar:

Posting Komentar