Pengertian Difusi Inovasi
Difusi inovasi
didefinisikan sebagai suatu proses dikomunikasikannya inovasi kepada petani
dalam suatu sistem sosial tertentu, melalui saluran tertentu, dalam suatu
dimensi waktu tertentu pula. Difusi inovasi merupakan salah satu bentuk proses komunikasi antara pihak pengirim dan
penerima informasi, sehingga dicapai pengertian yang sama mengenai informasi yang dikomunikasikan. Dalam hal difusi inovasi informasi yang dikomunikasikan mengacu kepada adanya
pemikiran baru yaitu inovasi sendiri.
Proses difusi dapat digolongkan sebagai salah satu bentuk perubahan sosial, apabila suatu ide baru ditemukan ,
didifusikan, diterima/ditolak oleh petani, mengakibatkan munculnya
akibat-akibat tertentu, maka dapat dikatakan bahwa telah
terjadi perubahan sosial pada sistem sosial ditempat tinggal petani.
Perubahan sosial
yang direncanakan pada proses penyuluhan sangat rumit yang pada
dasar dapat dikelompokkan menjadi tiga tahap yaitu : Invensi, difusi, dan
konsekuensi-konsekuensi
Wayne Romable
(1984) menyatakan bahwa difusi inovasi dapat dipandang sebagai proses
komunikasi khusus. Pada difusi inovasi, sumber pesan dapat
berupa penemu penyuluh pertanian dan pemimpin.
Perubahan secara
praktis yang diharapkan adalah pengetahuan, sikap dan prilaku, faktor yang
mendorong dan menghambat perubahan. Perolehan sesuai pendapat Leagans (1971) tertera pada Gambar 4
berikut :
Pengambilan Keputusan Difusi
Dari segi
pengambil keputusan proses difusi, dikenal dua sistem difusi :
1.
Sistem
difusi tersentralisasi.
Keputusan mengenai dilakukannya proses
difusi, siapa yg harus melalukan evaluasi proses difusi, serta saluran apa yg
digunakan, dilakukan sekelompok org t3 yg merupakan bagian dari pihak atau
instansi yg menghendaki adanya perubahan.
2.Sistem difusi desentralisasi
Keputusan-keputsan tersebut diambil oleh para petani. Pilihan sistem mana yg akan diambil tergantung
pada tujuan difusi, ciri inovasi yg akan didifusikan, serta tingkat kemampuan
petani dalam mengambil keputusan
Faktor – Faktor
Yang meperngaruhi Kecepatan Inovasi
Kecepatan proses penerimaan suatu inovasi disebarkan pada
masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya :
1.
Sifat inovasi
2.
Saluran komunikasi yang digunakan
Ada beberapa saluran komunikasi yang dapat dipilih yaitu :
a.
Media massa (TV, Koran, majalah dll)
b.
Saluran tatap muka (inter personal)
3.
Keadaan masyarakat
Secara teoritis masyarakat yang mempunyai ciri modern akan
lebih cepat menerima inovasi dibandingkan masyarakat yang berciri tradisional.
4.
Peranan penyuluh
Dalam proses penyebaran inovasi pada masyarakat, penyuluh
berfungsi sebagai pemrakarsa yang tugas utamanya membawa gagasan-gagasan baru.
Beberapa peranan yang harus dilakukan penyuluh agar proses
penyebaran inovasi dapat berjalan efektif adalah :
a.
Menumbuhkan kebutuhan untuk berubah
b.
Membangun hubungan untuk perubahan
c.
Diagnosa dan penjelasan masalah yang dihadapi oleh
klien
d.
Mencari alternatif pemecahan masalah
5.
Jenis pengambilan keputusan
Perubahan dapat terjadi apabila terdapat keputusan untuk
melakukan perubahan. Berbagai macam keputusan yang diambil dalam proses
pembaharuan, pada hakikatnya dikelompokkan dalam tiga kategori yaitu :
a.
Keputusan perorangan (individual decision)
b.
Keputusan bersama (collective
decision)
c.
Keputusan penguasa (authority
decision)
Proses Difusi Inovasi
Menurut Rogers, proses keputusan
inovasi terdiri dari 5 tahap, yaitu:
1. Tahap Pengetahuan (Knowledge), tahap ini berlangsung,
bila seseorang atau unit pengambil keputusan yang lain, membuka diri terhadap
adanya suatu inovasi serta ingin mengetahui bagaimana fungsi inovasi tersebut.
2. Tahap Bujukan (Persuasion), tahap ini berlangsung
ketika seseorang atau unit pengambil keputusan yang lain, mulai membentuk sikap
menyenangi atau tidak menyenangi terhadap inovasi.
3. Tahap Keputusan (Decision), tahap ini berlangsung
ketika seseorang atau unit pengambil keputusan yang lain, melakukan aktivitas
yang mengarah kepenetapan untuk memutuskan menerima atau menolak inovasi.
4. Tahap Implementasi (Implementation), tahap ini
berlangsung ketika seseorang atau unit pengambil keputusan yang lain,
menerapkan atau menggunakan inovasi.
5. Tahap Konfirmasi (Confirmation), tahap ini berlangsung
ketika seseorang atau unit pengambil keputusan yang lain, mencari penguatan
terhadap keputusan inovasi yang telah dibuatnya. Pengambil keputusan dapat
menarik kembali keputusannya jika ternyata diperoleh informasi tentang inovasi
yang bertentangan dengan informasi yang diterima terdahulu.
Setelah kita ketahui model proses keputusan inovasi yang
menunjukkan urutan kelima tahap proses keputusan inovasi, maka berikut ini akan
dijelaskan setiap tahap secara terinci
Tidak ada komentar:
Posting Komentar