photo IKLAN_zps0bd7cdbd.png

Minggu, 06 Oktober 2013

MANAJEMEN USAHATANI

A.    TUJUAN  MANAJEMEN
Tujuan seorang pengusaha pertanian pada umumnya dan petani sebagai pengelola dan manager usahatani pada khususnya adalah:
a.       Untuk memperolah kesempatan menyelenggarakan hidup yang baik atau sebaikmungkin dan
b.      Untuk dapat membina masa depan yang terjamin bagi keturunannya.

Tujuan manajemen usahatani pada khususnya adalah menjalankan perusahaan sedemikian rupa sehingga dari perusahaan itu diperoleh pendapatan yang semaksimal-maksimalnya secara terus menerus dengan pemakain sumberdaya-sumberdaya dan dana yang terbatas secara efektif dan efisien.
Untuk mencapai manajemen tersebut seorang manajer harus selalu mempunyai sifat: agresif, adaftif, fleksibel, inovativ dan produktif.
1.      Sifat Agresif
Dalam pengertian bahwa seorang manajer harus selalu mencari dan mendapatkan  kesempatan-kesempatan untuk memperoleh pendapatan yang setinggi-tingginya baik di pasar maupun di dalam pemasaran ataupun di bidang mencari jenis-jenis tanaman baru atau berusaha menekan biaya pokok dari barang yang di hasilkan. Agresif berarti pula bahwa si pengusaha/ manajer harus memegang inisiatif, prakarsa dalam segala hal tanpa menunggu ada perintah dari orang lain.
2.      Sifat Adaptif
Berarti bahwa dalam batas-batas tertentu si pengusaha (manajer) harus mempunyai kemampuan untuk menyusuaikan diri dengan kondisi yang berubah-rubah, yang mungkin menimbulkan kerugian ataupun keuntungan kepadanya, maka kesempatan tersebut harus di gunakan sebenar-benarnya.
3.      Sifat Fleksibel
Dalam pengertian bahwa si pengusaha dalam menghadapi tantangan-tantangan dari luar tidak seharusnya menantang atau melawan sehingga bertumbukan dengan yang lain.
4.      Sifat Inovatif
Berarti bahwa si pengusaha harus selalu bertujuan untuk memperbaharui usaha-usahanya, dala arti mencari akal-akal bary, jenis-jenis usaha baru dengan tujuan yang sama, yaitu memperoleh hasil yang setinggi – tingginya, biaya pokok produk serendah-rendahnya, serta pendapatan yang setinggi-tingginya tanpa merugikan kepentingan pihak lain atau petani lain.
5.      Sifat Produktif
Berarti bahwa setiap pengusaha/manajer usahatani harus mampu menciptakan kegiatan yang menghasilkan produk yang dapat memberikan tambahan penghasilan bagi perusahaan maupun bagi keluarga.
6.       Sikap Proaktif
Artinya bahwa sikap yang tidak menunggu tetapi menjemput bola dengan penuh perhitungan dengan risiko terendah.
Keenam sifat tersebut harus terdapat pada setiap pengusaha/manajer usahatani agar apa yang di ingin di capainya dapat terlaksanan dalam tempo sesingkat-singkatnya.

B.     UNSUR-UNSUR MANAJEMEN  PERUSAHAAN PERTANIAN
Dalam pelaksanaannya manajemen usahatani berpegang pada lima unsur yaitu
1.      Pengurusan
Pengurusan adalah menjalankan perusahaan menurut cara-cara yang sudah berlaku secara turun-temurun dengan usaha untuk memperoleh tambahan pendapatan untuk melakaukan hal-hal yang sudah biasa tersebut. Tujuan pengurusan adalah untuk menjamin bahwa perusahaan dapat mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun. Cirri dari perusahaan yang baik adalah pertumbuhan kondisi perusahaan setiap tahun baru harus melebihi tahun yang sebelumnya.
2.      Pelaksanaan
Tujuan pokok dari setiap perusahaan tidak lain adalah untuk mencapai sesuatu tujuan yang telat ditetapkan dalam rencana. Tujuan tersebut dapat dicapai apabila perusahaan tersebut dapat berjalan secara terus menerus, dalam bahwa sekali berjalan tetap terus berjalan.
3.      Kewaspadaan
Yang dimaksud dengan kewaspadaan adalah melindungi diri terhadap kemungkinan-kemungkinan terjadinya risiko atau kerugian. Tindaka-tindakan si pengusaha/ petani harus diperhitungkan menurut ukuran, ruang dan waktu sedemikian rupa sehingga di peroleh manfaat yang sebesar-besarnya bagi perusahaan. Kewaspadaan dalam mengambil keputusan harus didasarkan pada berbagai informasi yang lengkap, baik informasi dari dalam usahatani sendiri maupun dari luar.
4.      Resiko usaha
Tiap usaha selalu akan menghadapi risiko, besar kecilnya risiko yang dialami seorang pengusaha atau petani tergantung pada keberanian untuk mengambil suatu keputusan. Dalam usahatani resiko itu sulit untuk diduga karena faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan usahatani sebagian besar belum di kuasai secara sempurna oleh manusia, misalnya faktor iklim dan perubahannya. Oleh karena itu, risiko dalam usahatani setiap saat akan mengancam petani, baik peroroangan maupun kelompok.
5.      Sarana penunjang
Yang di maksud dengan sarana penunjang adalah segala peralatan yang dapat menunjang kelancaran kegiatan pelaksanaan usaha dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah di tetapkan. Sarana ini dapat berupa sarana fisik maupun nonfisik. Sarana fisik adalah peralatan kerja yang sesuai dengan kegiatan yang di lakukan. Sedangkan sarana nonfisik misalnya ketenagan kerjaan  dan lingkungan kerja.

C.     FUNGSI MANAJEMEN USAHATANI
Fungsi manajemen perusahaan pertanian secara umum ada lima macam yaitu:
1.      Membuat perencanaan
Perencanaan dalam arti luas adalah suatu proses mempersiapkan secara sisitematis kegiatan-kegian yang akan di lakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam jangka waktu tertentu. Dalam setiap perencanaan harus mencakup hal-hal berikut:
a)      Pekerjaan-pekerjaan apa yang diperlukan dan berapa jumlah tenaga yang di butuhkan untuk setiap pekerjaan tersebut.
b)      Kapan berbagai sumber akan digunakan dan berapa jumlahnya dalam setiap pemakainnya
c)      Kesulitan-kesulitan apa yang mungkin dialami dalam setiap kegiatan.
d)     Jenis-jenis barang apa yang akan dihasilkan dan berapa jumlah setiap jenis barang tersebut,
e)      Bagaimana pola penerimaan yang di kehendaki dari kegiatan tersebut
f)       Bagaimana pola pemasaran yang akan dilakukan terhadap barang yang diproduksi tersebut.
g)      Berapa kira-kira biaya produksi tiap unit barang yang dihasilkan.
h)      Berapa kira-kira keuntungan yang mungkin diperolehnya, dari setiap jenis barang tersebut.
 Dalam rencana usahatani, hal-hal tersebut akan dipengaruhui oleh jenis komoditi yang diusahakan dan pola tanam yang dilaksanakan untuk setiap lahan yang dikuasai petani.

2.      Menyusun organisasi perusahaan
Menyusun organisasi perusahaan adalah menyusun personalia yang akan mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang telah ditetapkan dalam rencana, sesuai dengan bidang keahliannya.
Secara umum. bagian dari organisai perusahaan dapat di bedakan menjadi dua bagian (1) bagian pengadaan (2) bagian penjualan.
Organisasi bagian pengadaan atau penyediaan berfungsi atau bertugas menyediakan segala sesuatu yang diperlukan dalam usaha produksi,khususnya barang-barang, bahan dan alat-alat.
Bagian penjualan mempunyai tugas untuk mencari informasi harga, mencari pembeli/konsumen, dan melakukan penjualan barang-barang yang dihasilkan.

3.      Melaksanakan usaha
Melaksanakan usaha tidak lain adalah pekerjaan produksi yang sebenarnya yaitu menjalankan, menggerakkan organisasi yang telah disusun, kemudian organisasinya sesuai dengan kegiatan yang telah direncanakan, maka pekerjaan pelaksanaan tidak boleh bertemu dengan permasalahan.

4.      Mengawasi jalannya perusahaan
Mengawasi jalannya perusahaan tidak lain dari mengamati dengan cermat, agar segala sesuatu dalam perusahaan berjalan sesuai dengan rencana. Dalam kegiatan usahatani fungsi pengawasan ini sulit untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, karena organisasi usahatani tersebut tidak merupakan organisasi yang berdiri sendiri terpisah dari organisasi rumahtangga, sehingga bila terjadi penympangan terhadap rencana yang telah  dibuat sulit untuk diawasi.
Hal-hal yang diawasi oleh setiap pengusaha diantaranya adalah : Ukuran produk yang dihasilkan, baik yang menyangkut ukuran berat, ukuran panjang atau kualitasnya. Pengawasan hal-hal tersebut tujuannya untuk meningkatkan kepercayaan terhadap perusahaan yang bersangkutan.
Dapat disimpulkan bahwa pada hakekatnya tugas mengawasi tersebut adalah untuk menghindarkan kemungkinan-kemungkinan kerugian perusahaan , baik kerugian bersifat ekonomis maupun kerugian non ekonomis.

5.      Evaluasi (membuat penilaian terhadap hasil-hasil usaha)
Tugas membuat penilaian terhadap hasil usaha dapat berjalan bersama-sama dengan tugas mengawasi jalannya perusahaan.
Pertumbuhan perusahaan (usahatani) dapat dilihat dari segi teknis, ekonomis dan sosial.
a)      Dari segi teknis penggunaan faktor produksi harus makin efektif dan efisien, hal ini dapat ditunjukkan oleh meningkatnya produktivitas per satuan pemakain faktor produksi yang terus meningkat, atau dari hasil per satuan luas tertentu misalnya hasil per hektar.
b)      Dari segi ekonomi bahwa usahatani tersebut harus bertambah kegiatan atau cabang usahanya, meskipun modal untuk memperluas usaha itu berasal dari pinjaman atau kredit.
c)      Dari segi sosial yang dapat menunjang pada kemajuan perusahaan adalah adanya kepercayaan dari para konsumen atau pemberi kredit misalnya bank dll, sebab dengan adanya kepercayaan yang baik tersebut akan memudahkan memperoleh fasilitas-fasilitas ekonomi yang di perlukan dalam menunjang usaha-usaha pada masa-masa berikutnya.
 Untuk memudahkan evaluasi (penilaian hasil-hasil usaha tani ) sangat penting bagi pengusaha/petani adalah adanya pembukuan (pencatatan) yang lengkap dan teliti setiap kegiatan produksi dilakukan pada setiap periode tertentu, baik yang menyangkut aspek teknis, ekonomi, maupun sosial serta permasalahan-permasalahan yang timbul selama kegiatan usaha tersebut berlangsung.

6.      Jenis pengelolaan usahatani
Ditinjau dari segi manajemennya usahatani di Indonesia dapat dibedakan menjadi:
1)      Usahatani individual (indifidual farm)
2)      Usahatani kooperativ (cooperative farm)
3)      Usahatani kolektif (collective farm)
4)      Usahatani perkebunan (estate management)
Faktor-faktor yang mempengaruhi sistem pengelolaan usahatani adalah:
a)      Ukuran luas lahan usahatani
b)      Volume usaha yang dijalankan
c)      Ketersediaan dan tingkat penggunaan sumber-sumber
d)     Ketersediaan fasilitas, serta tujuan yang akan dicapai.


DAFTAR PUSTAKA
Rodjak, abdul. 2002. Manajemen usahatani. Penerbit pustaka giratuna,Bandung

4 komentar:

  1. terimakasih, tulisan anda memberi banyak informasi bagi saya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. mba penjelasan tentang petani pada buku rodjak adanya pada halaman brp !

      Hapus
    2. duh lupa, udah lama banget bukanya juga pinjem dari perpus :)

      Hapus